Jejaring Interkoneksi Terkecil: Rumah Kita

Rumah kita masa depan (www.guru3d.com)

Rumah kita masa depan (www.guru3d.com)

Suatu hari nanti harga komputer sudah begitu terjangkau sehingga setiap sudut ruang di rumah kita (juga di kantor dan tempat umum) ada komputer! Setiap orang trampil mengoperasikannya; komputer dianggap barang biasa, tidak berbeda dengan produk elektronika lain, yang dulu dianggap canggih seperti tv, mesin cuci, kalkulator, cd player, oven microwave, terakhir telepon selular.

Komputer akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Satu komputer tidak cukup untuk nmenampung semua kegiatan anggota penghuni rumah. Begitu marak, komputer ada dimana-mana sehingga praktis kita tidak perlu repot lagi menjinjing komputer kesana-kemari. (Asyik, bebas.)

Komputer di rumah diberdayakan dengan membangun jejaring dan mengatur pemakaiannya agar efektif dan efisien. Jejaring berfungsi melayani kepentingan aktivitas internal dan eksternal, dengan menyambungnya ke internet. Itulah home network. Seperti apa?

Namanya saja network (dan networking), kuncinya tentu saja kabel. Banyak metoda networking dikembangkan, salah satunya adalah penggunaan kabel listrik dan kabel telepon. Benar, kabel listrik PLN! Kabel ini sudah ada dan terpasang di rumah. Tinggal pakai. Aneh tetapi nyata, kabel untuk menyalurkan energi listrik ‘kok bisa juga dipakai menyalurkan informasi. Itulah teknologi, tepatnya ‘Plug’ technology (plug = lubang colokan listrik). Pemakaian kabel telepon rumah sulit, karena kontak telepon tidak selalu terpasang di setiap ruangan.

Berikut diperlihatkan contoh jejaring komputer sederhana dengan kabel listrik (kiri). Dengan tambahan modem, jejaring konek ke internet (kanan). Jejaring jadi sudah. Hanya ‘segitu? Hanya ‘segitu.

www.devolo.de-01www.devolo.de-03

Dengan kabel listrik konek ke internet peran jejaring jadi penting. Tidak hanya komputer, semua perangkat IT (information technology) lainnya dapat berkomunikasi melalui internet dengan menyambungnya ke colokan listrik! Gambar di bawah misalnya, adalah contoh 2 perangkat IT, telepon dan TV, yang tersambung ke internet melalui kontak listrik. (gambar atas dan bawah, www.devolo.de)

www.devolo.de-05

Nama khusus masing-masing adalah IP Phone dan IPTV. Ada tambahan label ‘IP’, nantilah kita bahas. Seiring kemajuan teknologi banyak produk IT yang akan me”nempel” di jejaring kita nanti, router, server, printer, perangkat audio/home theatre, kamera sekuriti, dan lain-lain. (Jangan lupa mesin cuci, kulkas, lampu penerangan, AC, …., juga ikutan.)

Rumah kita sekarang berganti fungsi, semula tempat tinggal kini menjelma menjadi tempat beraktivitas bisnis dan hiburan! Inilah tren rumah masa depan, yang dikenal dengan SOHO (small office home office), yaitu aktivitas bisnis kecil dengan jangkauan global yang dioperasikan dari rumah! Luar biasa. Kita sebut saja “rukancil”, rumah kantor kecil? (Gambar utama di atas).

Teknologi aplikasi jejaring rumah terus dikembangkan, antara lain untuk telemedicine yaitu layanan kesehatan jarak jauh. Anggota rumah yang sedang menderita sakit misalnya, tidak perlu beranjak dari tempat tidurnya. Data atau informasi dari sejumlah sensor yang terpasang di tubuhnya, dikirim langsung ke dokter melalui internet untuk dikonsultasikan.

Aplikasi lain? Tidak terbatas, terserah kreativitas…

😀

Klip lucu singkat, “home network“.
Koleksi klip tentang home network lainnya, “HomePlug

Tentang

seorang warga senior yang ingin dan senang berbagi pengalamannya menjelajah kepada generasi muda.. -- a senior citizen who is willing and enjoy sharing his traveling experiences to the next young generation..

Tagged with: , , , , , , , , , , , , ,
Ditulis dalam Tidak Dikategorikan
7 comments on “Jejaring Interkoneksi Terkecil: Rumah Kita
  1. Netrix berkata:

    Terimakasih atas infonya….

  2. Kuliahku berkata:

    hai.. Aku punya situs Tutorial Mikrotik. Isinya tentang Kuliah Mikrotik. Silahkan mampir ya kalo ada waktu.. 🙂

  3. Callighan berkata:

    Jadin ingat setahun lalu pernah lihat generator rumahan yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan dengan mengandalkan sejumlah listrik untuk memutar kumparan pada awal.
    Slef-perpetuating generator or something. Kira-kira bisa ga ya di Indonesia?

    Nanti kalaupun bisa, masih ada satu lagi kelemahan…. gempa!

    Weleh….

    • rioseto berkata:

      wah bisa tolong carikan artikelnya? kita ramekan iptek tepat guna ‘yuk!

      energi listrik pasti diperlukan di desa (yang masih gelap gulita)…kasihan, jauh dari air (pikohidro), tidak punya angin, sel surya masih mahal, panas bumi harus dekat gunung, pasang surut hanya untuk di pesisir, listrik tenaga nasi atau tenaga rumput, bisa?

      lumayan, energi kita yang bertumpuk bagus juga jadi listrik, daripada menganggur jadi gemuk (kayak saya)! sapi dan kambing? (tahinya sih sudah.) 😀

  4. callighan berkata:

    Gara-gara ulah PLN kemarin saya jadi melihat satu kelemahan utama dari konsep ini: listrik! 😀

    Ueleh…
    Tapi memang memiliki home network itu mengenakkan dan membantu menyamankan hidup… walau saya cuma bisa menikmatinya selama 2 miggu hehehe… 😀

    • rioseto berkata:

      Kita dirugikan PLN kalau mati, PLN juga dirugikan kita kalau nyala. Lampu penerangan mulai hemat energi listrik, produk IT cukup dengan batere, home network juga? (Mungkin sekali.) Aliran listrik di rumah jadi kecil, mungkin tidak terdeteksi lagi kWh meter. Energi listrik jadi gratis (murah)? Hehe… belum eksperimen. 😀

      Gara-gara teknologi kWh meter jadi ikutan kuno. Akhirnya listrik di paket mau pakai mau ‘ndak, bayar sekian.

Silakan komentar, 'like' juga oke

Translate • Terjemahkan
Foto Minggu Ini
Kereta Api di Jembatan Cikubang Purwakarta

Kereta api melintas di atas jembatan Cikubang Purwakarta