Julukan “Kampung Pelangi” dapat dijumpai di beberapa kota. Salah satu berada di Bandung, kelurahan Dago, kecamatan Coblong. Mengapa pelangi? Warna “pelangi” pada dinding rumah-rumah penduduk menjadikan tampilan kampung jadi menarik.
Lebih hidup. Lebih semarak. Warna-warni diharapkan dapat menjadi daya tarik tujuan wisata alternatif. Letaknya di dalam kota. Di pelosok jauh dari keramaian kota dan aktivitas publik. Nyaris lolos dari pengamatan. Tidak terlihat papan bertulisan atau petunjuk apa pun. Kok repot, ‘kan ada ponsel. Ada di ‘Gugel’!
Belum tahu pasti mengapa kampung ini terpilih yang diwarnai. Unik mungkin. Pemukiman dibangun bersusun mirip terasering persawahan di lereng bukit. Seperti di luar negeri. Lumayan tinggi. Di bawah mengalir sungai Cikapundung. Tidak tampak. Sering dipakai anak-anak bermain air dan memancing. Juga mandi. Beberapa tempat ada mata air jernih memancar. Langsung minum boleh!
Kampung Pelangi bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda motor menyusur sungai. Tertarik ke sini melihat dan mengabadikannya?
Kampung dijepret menggunakan kamera digital sore hari dalam cuaca mendung. Maklum sudah memasuki musim penghujan. Harus bersabar. Menunggu cahaya terang sekilas. Jepret.
Berhasil. Cahaya tidak terang penuh tetapi cukuplah. Foto Kampung Pelangi mendung ini beruntung bisa lolos seleksi Lomba Foto Astra 2018.
🙂
seorang warga senior yang ingin dan senang berbagi pengalamannya menjelajah kepada generasi muda.. -- a senior citizen who is willing and enjoy sharing his traveling experiences to the next young generation..
rioseto blog 
emang warnanya kek pelangi hehe
di situ uniknya saat mendung pelanginya turun menempel di tembok..