Bisnis ‘Reuse’ Air Siapa Mau

Krisis air melanda Indonesia? Ada benarnya. Hasil pencarian ‘krisis air’ atau ‘krisis air jakarta’ atau ‘krisis air sumatera’ atau semacamnya di internet, cukup mengejutkan. Banyak sekali berita krisis air diangkat media elektronik seperti ‘Tempo’, ‘Liputan 6’, ‘MetroTV’, ‘Kompas’ (klip video), dan ‘National Geographic’. Berita terbaru 7 November lalu adalah tentang akses air bersih di Jakarta (Kompas ) dan kondisi air tanah di Cirebon (‘Pikiran Rakyat ).

Mengapa bisa terjadi dan bagaimana penanggulannya, entahlah. Pemerintah pasti lebih faham. Begitulah kenyataannya dan kita sangat maklum, tidak ada air tidak ada kehidupan.

Peran vital air serta pengamatan cukup lama atas masalah air di Indonesia dilihat sebuah perusahaan sebagai peluang bisnis baru dan bagus dalam olah air. Perusahaan segera bertindak menyusun rencana pembuatan produk penjernih air dengan sasaran rumah tangga.Untuk bisa bersaing, produk harus tampil beda. Proses penjernihan tidak akan menggunakan bahan-bahan kimia penjernih yang dapat merusak lingkungan dan memilih gas, ozon, sebagai ganti. Iya, ozon adalah gas sangat reaktif yang mampu mengurai dan mengikat partikel kotor. Ozon juga sekaligus membunuh bakteri berbahaya yang terkandung di dalam air.

Mekanisme penjernih air dengan ozonDiagram di samping memperlihatkan mekanisme penjernihan air dengan ozon. Ozon diinjeksikan ke dalam air kotor dan bereaksi dengan partikel kotor dan bakteri yang berada di dalamnya. Air kemudian dilewatkan filter-1 dan filter-2, untuk menyaring kotoran organik dan anorganik hasil reaksi.

Air disirkulasi beberapa kali hingga diperoleh kualitas air bersih sesuai ketetapan baku mutu DepKes dan WHO: jernih, bebas dari bakteri berbahaya, bebas dari bau (busuk, anyir, karat besi).

Air apartemen pak Izumi di Jakarta.Foto di samping menunjukkan hasil ujicoba air sebuah apartemen di Jakarta. Hasil memuaskan (T9, label di baliknya) diperoleh setelah mendaur air beberapa kali.

Ujicoba pada air sumur di sekitar Jakarta juga memenuhi standar dengan kadar keasaman (pH) antara 6,5-8,5. Air bisa digunakan untuk keperluan sanitasi (MCK), dan air minum, setelah dimasak lebih dulu. Dengan sedikit instalasi tambahan proses ini juga dapat dimanfaatkan menjernihkan air sungai yang kotor.

Ujicoba dilanjutkan pada air di kota besar, Padang, Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Karakter air berbeda-beda di masing-masing daerah menghasilkan penjernihan bervariasi mulai kurang baik hingga sangat baik.

Aplikasi dapat diperluas untuk mendaur ulang air bekas pakai atau air buangan dari dapur, mencuci, dan mandi. Air “sisa” ini bisa dipakai kembali atau ‘reuse’, untuk keperluan sekunder seperti menyiram tanaman, mencuci kaca jendela gedung, mencuci kendaraan. Di luar negeri, air sisa dipercikkan ke udara atau ke atap rumah untuk menyejukkan udara. Lumayan bisa menghemat energi.

Prototip produk penjernih diberi nama ‘Aquaoasis’, perusahaannya adalah Sanyo Indonesia, kini sudah berganti induk semang. Teknologi terapan dengan ozon sebagai elemen utama penjernih adalah pertama di dunia dan meraih sukses pada produk mesin cuci di Jepang. Melihat kemampuannya ‘Aquaoasis’ cukup berpotensi menjadi salahsatu solusi mengatasi krisis air bersih di Indonesia. Sayang ujicoba dari sisi bisnis belum berhasil, harus bersabar menanti saat yang lebih tepat. Sambil menunggu pembangunan sistem tata air Indonesia yang lebih baik dan maju, semoga lebih cepat, sedikitnya kita tahu teknologi ozon ada dan sudah hadir di sini.

Adakah yang tertarik?

Tentang

seorang warga senior yang ingin dan senang berbagi pengalamannya menjelajah kepada generasi muda.. -- a senior citizen who is willing and enjoy sharing his traveling experiences to the next young generation..

Tagged with: , , , , , ,
Ditulis dalam Artikel, Blogging, Wawasan
2 comments on “Bisnis ‘Reuse’ Air Siapa Mau
  1. dani berkata:

    Menarik banget prosesnya Mas. Kira-kira kalo sudah dijual komersil berapa ya harganya? Huehehehe

    • riosetoblog berkata:

      Pada awal diluncurkan sekitar 6 juta; upaya menekan hingga rp.1-2 juta terkendala material. kalau tertarik nanti saya coba hubungkan dengan konseptornya di Osaka Jepang. Untuk masalah air di manakah?.

Silakan komentar, 'like' juga oke

Translate • Terjemahkan
Foto Minggu Ini
Kereta Api di Jembatan Cikubang Purwakarta

Kereta api melintas di atas jembatan Cikubang Purwakarta