Sungai Cikapundung membelah dua kota Bandung. Lumayan panjang. Hulunya di gunung sebelah utara Bandung melewati “Kampung Pelangi” dan kota Bandung lalu turun ke hilir dan bermuara di sungai Citarum. Di selatan Bandung.
Sungai dangkal ketika kemarau dan dalam saat penghujan. Airnya dahulu sempat jernih. Sekarang keruh. Sayang.
Air yang tidak terlalu deras menjadi hiburan tersendiri bagi warga lokal. Berenang sudah pasti, Berarung jeram mirip ‘water boom’ ada sesekali. Beramai-ramai menaiki perahu karet atau ban dalam mobil kalau sendiri. Istilahnya “kukuyaan” (naik kura-kura pura-puranya). Menyenangkan hanyut sepanjang 1 km. Cukup aman.
Memancing? Ada. Sekedar hobi belum jadi kegiatan ekonomi. Maklum tidak banyak ikan bertahan hidup di sungai yang mulai terpolusi. Sungai telah berubah fungsi menjadi ‘TPS’ sampah. Di atas batu besar foto di atas ada sampah (kurang jelas). Sebagian sudah dibersihkan.
Begitu juga foto di samping. Semula daratan ini dipenuhi sampah. Dari yang mudah didaur ulang dan tidak. Kesadaran pentingnya menjaga lingkungan bersih sungai yang bebas sampah perlu dipupuk terus menerus. Itulah kondisi sungai Cikapundung sekarang.
Sedikit berbagi pengalaman saat memotret foto ini. Ada yang aneh?
🙂
Silakan komentar, 'like' juga oke