Menulis 101 Font Blog

Tulisan blog menggunakan font yang bisa dipilih dari banyak jenis dan ukuran yang ada. Gara-gara pemilihan font blog yang salah blog kita ditinggal orang. Soal sepele berdampak gede; statistik menunjukkan salah memilih font blog adalah penyebab utama orang malas atau enggan membaca blog kita.[1] Waduh begitu rupanya ya.

Ukuran font blog, kontras teks

Keluhan pertama pengunjung adalah font blog ukuran kecil, keluhan ke dua kontras rendah. Warna latar belakang mirip atau mendekati warna teks sehingga tersamar. Keluhan pertama berurusan dengan pemberbedaan atau legibility, keluhan ke dua terkait keterbacaan alias readability. Membaca jadi melelahkan. Blog kita ditinggal lari. Dari gambar, kalau font diperkecil mana yang tidak melelahkan? Kalau warna?

Legibility dan readability

Ilmu atau mungkin lebih tepat seni(?), terkait font dan teks disebut tipografi. Kita serahkan saja ke para desainer font. Mereka tentu sudah memikirkan unsur legibility dan readability dalam pemakaiannya. Kita pakai ‘seni’ memilih font blog, mana yang paling baik dan sesuai untuk dipakai di blog kita. Pertimbangannya satu, jangan mengikuti selera kita ikutilah selera pengunjung. Berikut pilih mana?

Ukuran font blog kecil (sama), jenis font blog berbeda, latar belakang terang, teks gelap. Kontras tinggi.

Ukuran font blog normal (sama), jenis font blog berbeda, kombinasi latar belakang dan teks menghasilkan kontras tinggi dan rendah.

Serif atau sans serif

Secara garis besar geometri font terbagi 2, serif dan sans serif. Kelompok font sans serif adalah font ‘gundul’, tidak banyak variasinya. Kelompok font serif adalah font ‘keriting’, he.he… sebutlah begitu, bervariasi dipenuhi ukir dan lengkung. Serif adalah “ekor” sapuan kuas atau pena yang terkendali. Ada serif yang sengaja dilebih-lebihkan membentuk kelompok font blog baru, cursiva dan fantasy.

Arial, Comic Sans, Verdana, Trebuchet, Tahoma, merupakan contoh font sans serif (‘sans‘, bahasa Perancis artinya ‘tanpa’); Book Antiqua, Garamond, Georgia, Times New Roman, termasuk font serif. Lha, Courier New?  Ada keritingnya sedikit mungkin masuk ‘banci’ saja.

Font blog kita

Prinsipnya kita tahu sekarang, kejelasan. Kalau terlibat font blog ukuran kecil mungkin pilihan yang cocok ‘Verdana’ seperti blog ini. Untuk warna teks utama, pilih kombinasi warna-latar warna-teks berkontras tinggi: hitam-putih, hitam-kuning, putih-hitam. Jangan yang lain.

Kalau kita tidak mendesain blog sendiri, WordPress memiliki banyak tema blog. Pilih tema yang ‘sreg’ dengan font blog yang menawarkan legibility dan readability yang baik. Sayangnya, kita tidak punya kebebasan mengatur jenis dan ukuran font blog buatan orang lain.

Apakah font blog sans serif atau serif untuk teks utama, tidak ada aturannya. Banyak riset menghasilkan satu kesimpulan akhir, tidak ada perbedaan![2] Siplah, kalau begitu kita terapkan font yang umum dipakai di blog dari gambar di atas.

😀  (klik ‘Like’ di bawah ya kalau suka posting ini.)

[1] Top Ten Wed Design Mistakes in 2005
[2] Which Are Morel Legible: Serif or Sans Serif…
[3] Fonts
[4] It’s About Legibility

Tentang

seorang warga senior yang ingin dan senang berbagi pengalamannya menjelajah kepada generasi muda.. -- a senior citizen who is willing and enjoy sharing his traveling experiences to the next young generation..

Tagged with: , , , , , , , , , , , , , ,
Ditulis dalam Blog Tipografi, Blogging

Silakan komentar, 'like' juga oke

Translate • Terjemahkan
Foto Minggu Ini
Kereta Api di Jembatan Cikubang Purwakarta

Kereta api melintas di atas jembatan Cikubang Purwakarta